Tembilahan - Pada Selasa (24/10/2023), Lapas Kelas IIA Tembilahan menggelar pembinaan Rohani Keagamaan Umat Kristiani. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristiani berkumpul dengan penuh keseriusan untuk melaksanakan Ibadah Keagamaan, dan tempat suci yang mereka kunjungi adalah Gereja Lapas Tembilahan.
Kegiatan ibadah rutin ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam jadwal para WBP di Lapas Tembilahan. Mereka menjadwalkan ibadah ini setiap minggu, dan ini adalah salah satu cara bagi mereka untuk merawat aspek rohani dalam hidup mereka selama menjalani masa penahanan.
Penting untuk dicatat bahwa Lapas Tembilahan menegaskan komitmen mereka untuk memfasilitasi ibadah bagi seluruh WBP dengan cara yang gratis dan adil. Hal ini mencerminkan pendekatan holistik yang diterapkan oleh Lapas untuk mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Hal ini sejalan dengan visi Lapas Tembilahan dalam membantu WBP kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan patuh pada hukum.
Hari Winarca, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan, sangat menekankan pentingnya aspek keagamaan dalam proses rehabilitasi narapidana. "Keagamaan adalah salah satu aspek yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Karena di Lapas, tugas kita adalah untuk memanusiakan manusia, yang berarti membimbing mereka kembali kepada norma sosial yang berlaku di masyarakat agar mereka dapat hidup dengan baik dan mematuhi hukum," ungkap Hari Winarca. Dengan pendekatan ini, Lapas Tembilahan berkomitmen untuk memberikan bimbingan spiritual yang sesuai dengan kepercayaan masing-masing narapidana, membantu mereka mencapai pemulihan dan reintegrasi yang sukses.